Yudhistira yang meminjam nama Arjuna dalam Novel “Arjuna Mencari Cinta”
Dalam khazanah kesusastraan Indonesia, sastra populer tidak dapat begitu
saja dilupakan. Walaupun kehadirannya banyak menuai pro dan kontra, namun
sastra populer sendiri mempunyai andil memperhidup dunia sastra Indonesia. Kehadiran
karya sastra populer sebenarnya telah sejak dahulu selalu hadir di samping
karya – karya sastra tinggi. Seperti pada masa tahun 1970-an banyak bermunculan
novel – novel populer. Salah satunya ialah novel “Arjuna Mencari Cinta” karya
Yudhistira AN Massardi, yang akan saya analisis dalam tulisan ini.
Ciri khas dari sastra populer ialah isi ceritanya dekat dengan kehidupan
sehari – hari, sehingga pembaca dapat dengan mudah mencerna maksud penulis. Selain
itu, gaya bahasa yang disuguhkan pun cenderung ringan, tidak terlalu banyak
simbol – simbol seperti dalam sastra tinggi. Selain itu, isi dari karyanya tidak begitu berat, tetapi cenderung sebagai suatu hiburan saja. Begitupun halnya dengan “Arjuna
Mencari Cinta” yang menceritakan kisah asmara remaja SMA tahun 1970-an, yakni
Arjuna yang sering berganti – ganti pasangan. Mungkin kalau pada zaman sekarang
sering disebut playboy.
Arjuna yang berandalan namun memiliki wajah rupawan yang meluluhkan hati
perempuam yang didekatinya. Diceritakan bahwa Arjuna sudah bosan dengan
pacarnya yang bernama Setyowati. Arjuna berkelana lalu berpacaran dengan Arimbi
yang tidak lain adalah incaran sahabatnya yaitu Kreshna. Arjuna pun menaruh
hati lagi kepada Anggraeni yang tidak lain juga adalah pacar sahabatnya yaitu
Palgunadi, sehingga membuat Anggraeni memutuskan hubungan dengan Palgunadi.
Berbagai masalah muncul karena sikap Arjuna yang playboy dan suka memainkan
perempuan dengan sesuka hatinya. Masalah juga tidak hanya muncul di dunia
pertemanannya yang menjadi kacau dengan Kreshna maupun Palgunadi, namun juga
berlanjut di lingkungan rumahnya. Ayahnya yang benar – benar kecewa dengan
perlakuan anaknya yang kurang ajar, membuat dia tidak betah di rumah, ditamhah
dengan kecemburuan adiknya yang bernama Putri karena ia merasa bahwa ibunya
hanya memerhatikan Arjuna saja. Arjuna memiliki kehidupan yang bebas dan tidak
berperilaku dengan baik.
Masalah juga muncul dari tiga keluarga perempuan yang sudah ia cumbu. Semua
keluarga pihak perempuan yang tidak menerima kekurangajaran Arjuna
mengakibatkan Arjuna berperilaku yang terlalu pada keluarga perempuan –
perempuannya terkecuali kepada keluarga Setyowati yang bisa menganggap dirinya
meskipun risih juga.
Arjuna memikirkan mana yang terbaik untuk dia seriuskan dalam sebuah
hubungan, namun Arjuna kebingungan karena semua tidak bisa diputuskan dan yang mengisi
hatinya ialah seorang sekertaris kantor yang tidak lain adalah sekertaris
ayanya sendiri. Arjuna pun bermain kasih dengan sekertaris ayahnya ini.
Palgunadi yang seakan tidak menerima pacarnya direbut oleh Arjuna mencoba
untuk membuat Arjuna terpuruk dengan memacari adiknya Arjuna yaitu Putri dengan
rencana akan menyakitinya. Arjuna yang tahu akan hal ini menjadi tidak menyukai
Palgunadi yang sebenarnya ingin diajak damai karena Arjuna dan Kreshna sudah
berdamai, setelah Arjuna menyerahkan Arimbi pada Kreshna.
Tiba suatu saat pada semua perempuannya datang kerumahnya dan meminta cinta
seorang Arjuna. Arjuna yang terkaget itu mengakhiri hubungan dengan ketiga
perempuan itu, Setyowati, Arimbi, dan Anggraeni pun merasa sakit hati yang
begitu mendalam. Kali ini Arjuna sedang tergila – gila kepada sekertaris
ayahnya.
Suatu hari karena tidak tahan ingin bertemu dengan pujaan hatinya. Arjuna
pun bertolak ke kantor ayahnya dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati
pujaan hatinya yang tidak lain sekertaris ayahnya sedang bercumbu dengan
ayahnya sendiri, Arjuna yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya
diceritakan memaki – maki ayahnya.
Ceritanya sederhana, hanya menceritakan kisah cinta remaja SMA yang
sebenarnya rumit juga, karena dibumbui cinta segitiga. Namun yang menarik dari
novel ini ialah konflik batin Arjuna ketika melihat Ayahnya sedang memadu kasih
dengan sekretarisnya sendiri, yang tidak lain sedang Arjuna dekati. Cenderung klise
dan mudah ditebak oleh pembaca bagaimana akhir kisah dari cerita cinta Arjuna
yang sedang mencari cinta sejatinya ini.
Apabila kita analisis unsure intrinsiknya, dari tema yang diangkat oleh
Yudhistira ialah mengisahkan kehidupan asmara remaja SMA yang hidup semaunya,
dan cenderung kebarat – baratan, tetapi mempunyai konflik batin yakni Ayahnya
yang sering memarahinya. Hal ini menunjukan bahwa tema – tema yang diangkat
dalam sastra populer tidaklah terlalu berat dan sangat dekat kehidupan sehari –
hari. Bahkan kehidupan dari Arjuna bisa saja sama dengan cerita hidup anda atau
teman anda.
Kemudiaan latar waktu, suasana, dan tempat dalam novel ini tentu saja sama
dengan kehidupan kita sehari – hari. Namun yang menarik dari latar tempat dalam
novel ini ialah bagaimana Yudhistira mampu menggambarkan suasana kota
metropolitan tahun 1970-an. Ini pun menunjukan bahwa karya sastra mampu
menggambarkan suasana masyarakat pada masa karya itu ditulis.
Menurut Sudjiman (melalui Alfian 2013:37), susunan peristiwa yang telah
membentuk cerita itu dinamakan alur. Alur adalah jalinan peristiwa dalam karya
sastra untuk mencapai efek tertentu. Pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan
temporal dan hubungan kausal.
Alur yang biasa kita ketahui ada 3 yaitu : alur maju, alur mundur, dan
campuran. Pada dasarnya alur dalam novel ini adalah alur campuran. Namun,
secara keseluruhan novel ini beralur maju. Alur dalam novel ini adalah alur
linear. Peristiwa yang dialami tokoh adalah peristiwa yang terus kedepan, hanya
sebagian yang menunjukan sorot balik. Selain itu, alur longgar juga terdapat pada
novel ini yang memiliki arti alur ganda. Itu terlihat dari sisi cerita setiap
tokoh namun tidak dominan yang menjadi pemanis alur utama yairu alur Arjuna.
Kemudian yang menjadi hal utama dan paling menarik dalam novel karya
Yudhistira ini ialah dalam penamaan tokoh. Yudhistira mengambil nama – nama tokoh
pewayangan untuk tokoh – tokoh dalam novelnya ini. Ini tentunya, menurut saya
justru memudahkan bagi pembaca karena nama – nama tokohnya telah masyarakat
ketahui.
Dalam pandangan pewayangan Jawa, wayang Arjuna dijelaskan memiliki banyak
permaisuri dan memiliki wajah yang membuat semua perempuan terpana dengan
melihat tampangnya saja.
Dalam sudut panda budaya kehidupan, sangat kontras ditunjukan oleh penulis
bahwa kehidupan sosial masyarakat pada saat itu bergantung pada penampilan dan
kehidupan pemuda yang terpengaruh oleh budaya barat dengan gaya cinta –
cintaannya.
Budaya dalam novel Arjuna Mencari Cinta menggambarkan sisi metropolitan
masyarakat. Kehidupan yang modern dari setiap remaha yang kasmaran dan
dirundung masalah percintaan karena gejolak nafsu jiwa muda semata.
Gaya berpacaran pada masa dahuluyang terpengaruh oleh budaya barat, laki –
laki dengan gaya mencari dan perempuan yang menunggu dalam menjalankan sebuah
hubungan percintaan. Hubungan pada masa awal – awal kemerdekaan yang membuat
pemuda berpikiran bebas untuk mencita dan tidak ada kekangan. Dipaparkam oleh
Yudhistira mengenai keadaan masyarakat remaja kala itu.
Budaya yang diambil dari segi pewayangan sangat kuat yaitu pengambilan
namanya. Melihat bukti bahwa Arjuna merupakan wayang yang memiliki banyak
perempuan atau permaisuri dalam cerita pewayangannya, juga seorang Arjuna yang
memilili wajah rupawan dan tubuh yang ideal membuat setiap perempyan yang
menatapnya menjadi terpana akan pesonanya. Budaya pewayangan yang diambil dari
tokoh Arjuna dan dijadikan ide cerita meskipun secara nyata dalam karyanya
tidak ada unsur pewayangan sama sekali, hanya nama – nama yang dijadikan unsur
tokoh dalam cerita.
Karya sastra populer ternyata tidak hanya berbicara hiburan saja. Tetapi menurut
saya sastra populer sebenarnya lebih dari itu. Apabila kita melihatnya dari
sisi lain, sebenarnya konteks kajian sastra populer sangat luas. Banyak aspek –
aspek yang sebenarnya bisa untuk kita salami. Novel ini menceritakan tentang
petualangan Arjuna mencari cinta dengan mendekati berbagai perempuan yang ia
temui sesuai dengan hawa nafsunya Arjuna. Novel petualangan cinta yang diawali
dengan berbagi konflik seru dan diakhiri dengan dengan Arjuna tidak menemukan
cinta sejatinya.
