Dalam sebuah pengharapan, aku menyerah
terhadapnya. Dalam sebuah pengharapan, semuanya aku pasrahkan. Dalam
sebuah pengharapan, aku lelah. Dalam sebuah pengharapan, semuanya
terlihat semu, abu, dan aku tak tahu apakah harapan besarku ini dapat
menjadi sebuah kenyataan.
Ketika si A, telah menikmati semua
pengharapannya. Ketika si B, yang masih berkutat dalam ruang sempit
untuk bisa mewujudkan pengharapannya. Ketika si C, hanya merapikan
benang kusut pengharapannya tanpa mau tuk bertindak. Dan ketika diriku,
hanya pasrah dan terus bermain dalam pengharapanku yang kian masa kian
gelap tak bercahaya Karena aku tahu, bahwa pengharapanku yang besar ini
mustahil untuk bisa menjadi kenyataan.
Aku bahkan tidak pernah tahu
rasanya berjalan kaki dengan tatapan jelas menuju tempat yang dituju,
aku juga bahkan tidak pernah tahu rasa nikmatnya ketika mulut ini
memakan makanan enak yang aku tidak tahu bagaimana rupanya makanan yang
aku makan ini, aku bahkan tidak pernah bisa melihat semut yang
menggotong makanannya. Aku… Yang aku bisa lihat hanyalah hitam nan
gelap dengan semua pengharapanku yang konyol ini.
Lantas, bagaimana bisa aku untuk sekedar melihat megahnya dunia ?