Langsung ke konten utama

Tentang Sebuah Harapan

Dalam sebuah pengharapan, aku menyerah terhadapnya. Dalam sebuah pengharapan, semuanya aku pasrahkan. Dalam sebuah pengharapan, aku lelah. Dalam sebuah pengharapan, semuanya terlihat semu, abu, dan aku tak tahu apakah harapan besarku ini dapat menjadi sebuah kenyataan.

Ketika si A, telah menikmati semua pengharapannya. Ketika si B, yang masih berkutat dalam ruang sempit untuk bisa mewujudkan pengharapannya. Ketika si C, hanya merapikan benang kusut pengharapannya tanpa mau tuk bertindak. Dan ketika diriku, hanya pasrah dan terus bermain dalam pengharapanku yang kian masa kian gelap tak bercahaya Karena aku tahu, bahwa pengharapanku yang besar ini mustahil untuk bisa menjadi kenyataan.

Aku bahkan tidak pernah tahu rasanya berjalan kaki dengan tatapan jelas menuju tempat yang dituju, aku juga bahkan tidak pernah tahu rasa nikmatnya ketika mulut ini memakan makanan enak yang aku tidak tahu bagaimana rupanya makanan yang aku makan ini, aku bahkan tidak pernah bisa melihat semut yang menggotong makanannya. Aku…  Yang aku bisa lihat hanyalah hitam nan gelap dengan semua pengharapanku yang konyol ini.

Lantas, bagaimana bisa aku untuk sekedar melihat megahnya dunia ?

yang lainnya

Ulasan Novel "Max Havelaar" karya Multatuli