Gemericik hujan saat
itu berhenti
Ketika kau menelisik
masuk dalam pikiranku
Angin menusuk kulit
pun lenyap
Saat kau mendekap
mesra aku dalam mimpi
Cumbumu kala itu
memadamkan dewi malam
Matamu mengalahkan
sinar senja keemasan milik Sukab
Bahkan dewa – dewa
apapun itu, kan tunduk pada lembutnya sikapmu
Alam dengan segala
isinya kini berhenti sesaat untuk pertama kalinya
Karena senyummu
menyita perhatian seluruh alam semesta
10-12-18