Suatu sore, Pak Sudraja melihat sepuntung rokok yang bercahaya. Ia heran, karena baru pertama kali ia melihat sebuah puntung rokok yang bercahaya. Sampai – sampai cahayanya mengalahkan terang surya senja indah saat itu. Pak Sudraja merasa penasaran dan ingin mengambil puntung rokok tersebut, namun apalah daya ia merasa gengsi untuk memungut sebuah puntung rokok yang tersembunyi di balik bebatuan dekat pohon trotoar itu. Ia tidak mau bersusah payah harus jongkok dahulu kemudian merelakan tangannya yang bersih yang biasanya ia pakai untuk meraba ribuan kertas laporan di tempat kerjanya. Akhirnya tanpa pikir panjang, Pak Sudraja pergi meninggalkan puntung rokok bercahaya tersebut, walaupun dengan hati yang masih penasaran, tetapi gengsinya masih lebih besar dari pada rasa penasarannya itu. Langit mulai bergegas mengganti baju birunya menjadi baju hitam. Kini malam semakin malam, malam mengisi setiap sudut kota dengan berbagai keruwetannya. Puntung rokok b